1.
Kemplang/Getas
Kemplang
atau kerupuk merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Bangka. Jenis makanan
ini banyak dijumpai di toko-toko tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten
Bangka. Industri usaha pembuatan kemplang tergolong dalam industri rumah tangga
dimana sebagian besar diusahakan oleh kaum ibu-ibu rumah tangga. Daerah sentra
pembuatan kemplang di Kabupaten Bangka adalah Kecamatan Belinyu, Sungailiat dan
Merawang. Yang paling dikenal di Kabupaten Bangka adalah kemplang Belinyu yang
memiliki ciri khas dan rasa yang enak.
Kemplang
termasuk kedalam makan selingan atau dapat juga sebagai lauk pauk. Bahan dasar
yang digunakan adalah ikan dan tepung tapioka. Dapat pula ikan diganti dengan
udang atau cumi-cumi.
Bahan-bahan :
Ikan Tenggiri
Tepung Tapioka
Garam
Bumbu penyedap
Alat penggiling ikan
Alat Penjemuran
Alat Penggorengan
Alat Pemotong kemplang
Proses Pembuatan
Mula-mula ikan dibersihkan dari sisik,
perut dan kepalanya. Lalu dicuci bersih dan ditiriskan. Pisahkan daging ikan
dari tulangnya.
Daging ikan yang telah bersih dari tulang
kemudian digiling dengan menggunakan alat penggiling ikan.
Daging ikan yang telah halus dicampur
dengan garam dan diaduk rata. Setelah tercampur rata, daging ikan dicampur
dengan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata hingga
menjadi setengah padat dan dapat dibentuk lenjeran.
Untuk Kemplang :
a. Lenjeran bahan kemplang direbus di air yang sudah
mendidih dan akan mengapung apabila telah masak atau dapat juga dikukus hingga
matang. Diamkan hingga dingin dan agak keras. Lenjeran yang telah keras
tersebut dipotong-potong dengan ketebalan tertentu, kemudian dijemur hingga
kering. Setelah kering kemplang dapat digoreng.
b. Kemplang tersebut dapat juga digoreng dengan menggunakan
pasir yang disebut kemplang panggang. Caranya pasir bersih yang diambil dari
dasar sungai dikeringkan menggunakan sinar matahari, kemudian ditaruh diwajan
dan dipanaskan. Setelah pasir diwajan benar-benar panas, benamkan kemplang kedalam
pasir panas tersebut. Sambil dibolak-balik hingga matang.
2. Kericu
Kericu merupakan salah satu jenis panganan cemilan khas
Bangka yang memiliki cita rasa yang enak dan bergizi tinggi. Bahan utama
pembuatan kericu adalah telur cumi-cumi dan sagu (tapioka). Produk ini masih
tergolong home industri. Daerah terbanyak yang menghasilkan kericu adalah
Kecamatan Sungailiat dan Belinyu.
Bahan dan peralatan :
a. Bahan :
- Telur cumi-cumi
- Telur ayam
- Garam
- Bumbu penyedap
b. Peralatan :
- Kuali
- Kompor
- Saringan
- Alat pengaduk
- Baskom
- Saoki
- Penggilingan ikan
Proses Pembuatan :
a. Telur cumi-cumi dicuci bersih hingga terpisah antara
telur dengan kotoran, lalu ditiriskan. Kemudian telur tersebut digiling dengan menggunakan
penggilingan ikan..
b. Telur cumi-cumi yang telah halus dicampur dengan telur
ayam, garam dan bumbu penyedap lalu diaduk rata.
c. Setelah tercampur rata hingga menyerupai bubur, sagu
dimasukkan sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan setengah padat.
d. Adonan tersebut kemudian dibentuk sesuai selera,
biasanya kericu dibentuk seperti stik kayu kecil-kecil. Adonan yang telah
dibentuk langsung direndam kedalam minyak dingin agar tidak menyatu antara satu
dengan lainnya.
e. Minyak goreng terlebih dahulu dipanaskan, setelah panas
lalu kericu yang telah direndam minyak dimasukkan ke dalam penggorengan. Angkat
setelah masak dan ditiriskan hingga kering.
3. Rusip
Rusip merupakan makanan tradisional masyarakat
Bangka. Makanan ini dibuat dari ikan teri yang difermentasikan. Rusip digunakan
sebagai pengganti sambal untuk lalapan. Rusip diproduksi secara merata di
setiap daerah di Kabupaten Bnagka. Namun skala pengusahaannya masih kecil
(skala rumah tangga). Jenis makanan ini banyak dijumpai di toko-toko penjual
makanan khas yang ada di Kabupaten Bangka, ada pula yang dijajakan langsung
dari rumah ke rumah.
Bahan dan peralatan :
Bahan :
- Ikan teri segar
- Garam
- Gula aren
Peralatan :
- Baskom
- Saoki
- Toples/botol
Proses Pembuatan :
a. Ikan teri segar dibersihkan dari kotoran dan
kepalanya dibuang. Kemudian dicuci hingga benar-benar bersih lalu tiriskan
hingga benar-benar kering.
b. Campur ikan dengan garam sambil diremas-remas
hingga benar-benar tercampur rata. Diamkan selama + 1 hari didalam wadah yang
tertutup rapat.
c. Masak gula aren dengan air hingga gula aren
larut ke dalam air. Biarkan air gula dingin.
d. Setelah + 1 hari, buka asinan ikan teri.
Campurkan air gula aren dengan asinan ikan teri. Kemudian masukkan ke dalam
wadah yang tertutup rapat. Biarkan selama + 1 minggu. Jika rusip telah
menghasilkan aroma yang khas dan rasanya agak asam maka rusip sudah siap
dikonsumsi.
e. Rusip dapat dimakan tanpa dimasak terlebih
dahulu ataupun dimasak terlebih dahulu sesuai selera dengan menambahkan irisan
bawang merah dan cabe rawit.
4.
Terasi bubuk
Terasi
merupakan bahan penyedap masakan agar lebih enak dan sedap. Terasi dikenal
dalam bentuk padat dan bubuk. Terasi bubuk mulai dikenal sejak tahun 2000.
Terasi ini diproduksi oleh home industri, namun produk diversifikasi terasi ini
masih jarang ditemukan dipasar karena masyarakat luas lebih mengenal terasi
dalam bentuk padat. Kelebihan terasi bubuk ini lebih praktis dalam penggunaan
dan lebih tahan lama. Daerah pembuatan terasi di Kabupaten Bangka adalah
Kecamatan Sungailiat dan Belinyu.
Bahan
dan peralatan :
a. Bahan
:
b.
Peralatan :
-
Blender
- Kompor
- Oven
- Alat
pengaduk
- Baskom
- Ayakan
-
Penggilingan ikan
- Tampah
- Kuali
Proses
Pembuatan :
a. Udang
dicuci dan dipisahkan dari kotoran, kemudian ditiriskan.
b. Udang
yang sudah ditiriskan dicampur dengan garam hingga merata dan dibiarkan selama
1 (satu) malam, kemudian dijemur dengan panas matahari selama 4 jam.
c. Udang
yang sudah dijemur kemudian digiling dengan menggakan penggilingan ikan atau
dapat ditumbuk dengan lesung. Setelah halus dijemur lagi dengan panas matahari
hingga kering selama 1 – 2 hari, tergantung cuaca.
d. Bahan
udang yang sudah kering tersebut diblenber sampai halus dan diayak hingga
menghasilkan bubuk terasi.
e.
Proses akhir terasi bubuk digongseng sampai masak, diangkat dan didinginkan.
5. Pantiaw
Pantiaw merupakan salah satu makanan selingan khas
Bangka. Makanan ini mirip dengan laksa tetapi berbeda bentuknya. Pantiaw
diproduksi di hampir setiap daerah di Kabupaten Bangka dalam skala rumah
tangga. Pemasarannya pun masih sangat sederhana. Biasanya pantiaw dijajakan
dari rumah ke rumah atau di toko-toko/warung penjual makanan. Bahan utama
pembuatan pantiaw adalah sagu dan tepung beras.
Bahan dan peralatan :
a. Bahan :
Bahan pantiaw
- Sagu
- Tepung beras
- Garam
Bahan bumbu ikan
- Ikan tenggiri
- Minyak goreng untuk menumis
- Bawang merah
- Bawang putih
- Jahe
- Merica bubuk
- Ketumbar
- Daun salam
- Serai
- Garam
- Penyedap
b. Peralatan :
- Gilingan ikan
- Ampia
- Kukusan
- Kompor